Arduino UNO vs Arduino LEONARDO
Hai ! ! !
Perkenalkan . . .
Nama : Recza arya setiawan
Nim : 20212215016
Kelas : T.710
Link Channel Youtube https://www.youtube.com/channel/UCGNRdGueQLZaduwAaGlncsg/featured
Jumpa lagi diblog resmi saya, pada artikel kali ini saya akan menjelaskan perbandingan Arduino Uno dan Arduino Leonardo serta memberikan contoh gambar beserta bagian dari spesifikasi dari kedua Arduino tersebut.
Perbedaan Arduino Uno Dan Leonardo
Mari kita bahas beberapa perbedaan utama antara Arduino Uno Dan Leonardo pada poin - poin berikut ini :
Arsitektur Arduino Leonardo dan Uno
Pengembangan Board
Arduino Leonardo dirilis setelah Uno yang memperoleh metrik industri untuk board development. Ini memiliki susunan pin header yang unik yang membuatnya lebih compact.
Arduino Uno memberikan kemudahan implementasi dan spesifikasi standar membuat uno menjadi lebih populer di mana board lain memiliki turunannya.
Popularitas dan User-Friendly
Keberlanjutan dan Kompatibilitas
Kelebihan Mikrokontroler
Tabel Perbandingan Arduino Uno Dan Leonardo
Arduino Leonardo | Uno | |
Mikrokontroler | Mikrokontroler yang digunakan pada Leonardo adalah ATmega32u4. | Mikrokontroler yang digunakan pada uno adalah ATmega328. |
Pin digital I/O | 23 pin digital digunakan dalam rangkaian. Header ICSP memiliki tiga pin digital yang tidak berulang. Pin transmisi dan penerima adalah 17 dan 24. | Pin digital yang digunakan dalam rangkaian adalah 20. Header ICSP memiliki tiga pin digital yang diulang. |
Channel PWM | Memiliki 7 channel PWM | Memiliki 6 channel PWM |
Pin input sinyal analog | Memiliki 12 pin sebagai pin input analog. | Memiliki 6 pin sebagai input analog. |
Memori flash | Memori flash 32KB dialokasikan dan untuk bootloader menggunakan 4KB. | Memori flash 32KB dialokasikan dan untuk bootloader menggunakan 0,5KB. |
SRAM | Memori 2.5KB dialokasikan di SRAM. | Memori 2KB dialokasikan di SRAM. |
EEPROM | Ini adalah variabel dari 4096, 1024 atau 512 byte. | Memori 1KB dialokasikan untuk EEPROM. |
Clock speed | Clock speed adalah resonator 16MHZ. | Clock speed adalah kristal 16MHZ. |
Tombol Reset | Memiliki tombol reset. | Memiliki tombol reset. |
Tegangan operasi | Tegangan operasi yang disarankan berkisar dari 7V hingga 12V. | Tegangan operasi yang disarankan berkisar dari 7V hingga 12V. |
Konektor USB | Konektor USB adalah tipe B. | Konektor USB adalah tipe Micro-B. |
Berat | Berat unit adalah 28g. | Berat unit adalah 20g. |
Pin Ground | Memiliki 4 pin ground. | Memiliki 4 pin ground. |
Fungsi dan bagian - bagian papan yang terdapat pada Arduino Uno dan Arduino Leonardo
NO | Description |
---|---|
1 | POWER USB Digunakan untuk menghubungkan Papan Arduino dengan komputer lewat koneksi USB. sebagai supply listrik ke papan atau untuk pemrograman mikrokontroller. |
2 | POWER JACK Supply atau sumber listrik untuk Arduino dengan tipe Jack. Input DC 5 - 12 V. |
3 | Voltage Regulator IC ini digunakan untuk menstabilkan tegangan Eksternal dari Jack No.2 menuju 5 V, tegangan aman Papan Arduino. |
4 | Crystal Oscillator Kristal ini digunakan sebagai layaknya detak jantung pada Arduino. Jumlah cetak menunjukkan 16000 atau 16000 kHz, atau 16 MHz. Ini digunakan sebagai timer atau penghitung. |
5 dan 17 | Reset Digunakan untuk mengulang program Arduino dari awal atau Reset. Cara pertama dengan menekan tombol reset ( 17 ) di papan. Cara kedua dengan menggubungkan pin reset dengan GND secara singkat. |
6, 7, 8, dan 9 | Pin ( 3.3, 5, GND, Vin )
|
10 | Analog Pin Papan Arduino UNO memiliki enam pin analog A0 sampai A5. Digunakan untuk membaca sinyal atau sensor analog seperti sensor jarak, suhu dsb, dan mengubahnya menjadi nilai digital. |
11 | IC Mikrokontroller IC atau Integrated Circuit, alias otak dari Papan Arduino. IC ini yang diprogram oleh papan arduino untuk mengatur pin digital ( 15 ) dan pin analog ( 10 ). |
12 | ICSP pin Sebagian besar ICSP ( 12 ) adalah untuk AVR. Dalam Arduino terdapat enam pin, MOSI, MISO, SCK, RESET, VCC, dan GND. bisa digunakan dengan Bootloader. |
13 | LED Power Indicator Lampu ini akan menyala dan menandakan Papan Arduino mendapatkan supply listrik dengan baik. Jika tidak menyala berarti ada sesuatu yang salah dengan supply listrik atau papan arduinonya. |
14 | LED TX dan RX TX ( Transmit ) dan RX ( Receive ), dua LED tersebut akan berkedip saat pemrograman IC atau Papan Arduino berlangsung. |
15 | Digital Pins I / O Papan Arduino UNO memiliki 14 Digital Pin. Berfungsi untuk memberikan nilai logika ( 0 atau 1 ). Pin berlabel " ~ " adalah pin-pin PWM ( Pulse Width Modulation ) yang dapat digunakan untuk menghasilkan PWM. Digital Pin I / O dapat digunakan seperti saklar. |
16 | AREF AREF singkatan Analog Reference. Dapat digunakan untuk mendapatkan sumber tegangan yang dapat diatur lewat IC. Tegangannya antara 0 sampai 5 Volt. |
Arduino Leonardo adalah papan mikrokontroler berbasis ATmega32u4 (datasheet ATmega32U4). Arduino Leonardo memiliki 20 digital pin input/output (yang mana 7 pin dapat digunakan sebagai output PWM dan 12 pin sebagai input analog), 16 MHz kristal osilator, koneksi micro USB, jack power suplai tegangan, header ICSP, dan tombol reset. Ini semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler. Cukup dengan menghubungkannya ke komputer melalui kabel USB atau power dihubungkan dengan adaptor AC-DC atau baterai untuk mulai mengaktifkannya.
Leonardo berbeda dari semua papan Arduino yang lainnya karena ATmega32u4 secara terintegrasi (built-in) telah memiliki komunikasi USB, sehingga tidak lagi membutuhkan prosesor sekunder (tanpa chip ATmega16U2 sebagai konverter USB-to-serial). Hal ini memungkinkan Arduino Leonardo yang terhubung ke komputer digunakan sebagai mouse dan keyboard, selain bisa digunakan sebagai virtual (CDC) serial/COM port.
Arduino Leonardo dapat diaktifkan melalui koneksi USB mikro atau dengan catu daya eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Sumber daya Eksternal (non-USB) dapat berasal baik dari adaptor AC-DC atau baterai. Adaptor dapat dihubungkan dengan mencolokkan steker 2.1 mm denan pusat-positif ke jack power pada papan. Sumber tegangan dari baterai dapat dihubungkan ke header pin Gnd dan Vin pin sebagai konektor sumber daya tegangan papan. Papan Arduino Leonardo dapat beroperasi dengan pasokan daya eksternal 6 Volt sampai 20 volt. Jika diberi tegangan kurang dari 7 Volt, maka, pin 5 Volt mungkin akan menghasilkan tegangan kurang dari 5 Volt dan ini akan membuat papan menjadi tidak stabil. Jika sumber tegangan menggunakan lebih dari 12 Volt, regulator tegangan akan mengalami panas berlebihan dan bisa merusak papan. Rentang sumber tegangan yang dianjurkan adalah 7 Volt sampai 12 Volt. Pin tegangan yang tersedia pada papan Arduino Leonardo adalah sebagai berikut:
VIN : Adalah input tegangan untuk papan Arduino ketika menggunakan sumber daya eksternal (sebagai 'saingan' tegangan 5 Volt dari koneksi USB atau sumber daya ter-regulator lainnya). Anda dapat memberikan tegangan melalui pin ini, atau jika memasok tegangan untuk papan melalui jack power, kita bisa mengakses/mengambil tegangan melalui pin ini.
5V : Tegangan listrik ter-regulator yang digunakan untuk daya mikrokontroler dan komponen lainnya pada papan Arduino. Tegangan dapat menggunakan pin VIN melalui regulator on-board, atau dipasok oleh USB atau power suplai lain dengan besar tegangan 5V ter-regulator.
3V3 : Sebuah pin yang menghasilkan tegangan 3,3 Volt. Tegangan ini dihasilkan oleh regulator yang terdapat pada papan (on-board). Arus maksimum yang dihasilkan adalah 50 mA.
GND : Pin Ground atau Massa.
IOREF : Pin ini pada papan Arduino berfungsi untuk memberikan referensi tegangan yang beroperasi pada mikrokontroler (atau VCC untuk papan). Pin ini bertegangan 5V pada Leonardo.
ATmega32u4 memiliki memori sebesar 32 KB (4 KB digunakan untuk bootloader). Juga memiliki 2,5 KB SRAM dan 1 KB EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis dengan perpustakaan EEPROM).
Input dan Output
20 pin digital I/O pada Leonardo dapat digunakan sebagai input atau output, menggunakan fungsi pinMode()
, digitalWrite()
, dan digitalRead(
. Mereka beroperasi pada tegangan 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima maksimum 40 mA dan memiliki resistor pull-up internal sebesar 20-50 kOhm yang terputus secara default. Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus, yaitu:
Serial : Pin 0 (RX) dan pin 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan (TX) data serial TTL menggunakan hardware ATmega32U4 yang memiliki kemampuan serial didalamnya. Perhatikan bahwa pada Leonardo, kelas Serial mengacu pada komunikasi USB (CDC); untuk TTL serial pada pin 0 dan 1, menggunakan kelas Serial 1.
TWI : Pin 2 (SDA) dan pin 3 (SCL). Dukungan komunikasi TWI menggunakan perpustakaan Wire.
Eksternal Interupsi : Pin 3 (interrupt 0), pin 2 (interrupt 1), pin 0 (interrupt 2), pin 1 (interrupt 3) dan pin 7 (interrupt 4). Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu sebuah interupsi pada nilai yang rendah, meningkat atau menurun, atau merubah nilai.
PWM : Pin 3, 5, 6, 9, 10, 11, dan 13. Menyediakan 8-bit output PWM dengan fungsi
analogWrite()
.SPI : Pin pada header ICSP ini mendukung komunikasi SPI menggunakan perpustakaan SPI. Perhatikan bahwa pin SPI tidak terhubung ke salah satu pun pin digital I/O karena yang terhubung langsung hanya pada Arduino Uno, Mereka hanya menyediakan konektor ICSP. Ini berarti bahwa jika Anda memiliki shield yang menggunakan SPI, tetapi tidak terdapat 6 pin konektor ICSP yang terhubung ke 6 pin ICSP header Leonardo, maka shield tidak akan bekerja.
LED : Pin 13. Tersedia secara built-in pada papan Arduino ATmega2560. LED terhubung ke pin digital 13. Ketika pin diset bernilai HIGH, maka LED menyala (ON), dan ketika pin diset bernilai LOW, maka LED padam (OFF).
Input Analog : Pin A0-A5, Pin A6 - A11 (pada pin digital 4, 6, 8, 9, 10, dan 12). Leonardo memiliki 12 input analog, berlabel A0 sampai A11, yang semuanya juga dapat digunakan sebagai digital I/O. Pin A0-A5 terdapat di lokasi yang sama seperti pada Arduino Uno; Pin input A6-A11 masing-masing ada pada digital I/O pin 4, 6, 8, 9, 10, dan 12. Masing-masing pin menyediakan resolusi 10 bit (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Secara default pin ini dapat diukur/diatur dari mulai Ground sampai dengan 5 Volt, juga memungkinkan untuk mengubah titik jangkauan tertinggi atau terendah mereka menggunakan pin AREF dan fungsi
analogReference()
.
Masih ada beberapa pin lainnya pada Arduino Leonardo, yaitu:
AREF : Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan fungsi
analogReference()
.RESET : Jalur LOW ini digunakan untuk me-reset (menghidupkan ulang) mikrokontroler. Jalur ini biasanya digunakan untuk menambahkan tombol reset pada shield yang menghalangi papan utama Arduino.
Komentar
Posting Komentar